Senin, 18 Mei 2009

Kendalikan Stroke Dengan Makanan Probiotik

Angka kejadian stroke di Indonesia sangat tinggi,bahkan merupakan negara dengan jumlah terbesar penderita stroke di Asia. Jumlah penderita stroke cenderung terus meningkat setiap tahun,bukan hanya menyerang penduduk usia tua,tetapi juga dialami mereka yang berusia muda dan produktif. sekitar 90% kasus stroke di usia muda sebenarnya lebih disebabkan faktor lingkungan dan kebiasaan.
Kejadian stroke dipacu adanya gejala hipertensi dan dapat pula karena penyakit jantung koroner. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat perkotaan dan adanya perubahan pola makan. Perubahan pola makan ke arah makanan tinggi lemak (fast food misalnya) berakibat pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah atau hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia/hiperlipidemia merupakan penyimpangan metabolisme lipid dan trigliserida dalam tubuh berkaitan erat dengan keadaan atherosklerosis. Atherosklerosis merupakan penyebab timbulnya penyakit radiovaskular . Di Indonesia penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa (usia diatas 35 tahun) untuk wilayah perkotaan atau sekitar 31% dari total penyebab kematian. Menurut laporan Samuel Oetoro (2007),kondisi hiperkolesterol merupakan faktor penyebab kematian di usia muda.
Pencegahan peningkatan kadar kolesterol dalam darah mulai mendapat perhatian masyarakat. Pencegahan hiperkolesterol/hiperlipidemia secara gizi dilakukan dengan mengurangi konsumsi9 lemak jenuh,kolesterol,gula,alkohol dan memperbanyak konsumsi serat pangan. Pencegahan menggunakan bahan alami dapat dilakukan dengan mengonsumsi pangan probiotik secara rutin.
Pangan Probiotik adalah makanan hasil fermentasi yang pada saat dikonsumsi terdapat sejumlah bakteri hidup. Bakteri yang terdapat pada pangan probiotik merupakan bakteri hidup pada saat dikonsumsi dan bersifak baik. Misalnya Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus (merupakan kelompok bakteri asam laktat/bal) yang digunakan pada pembuatan yogurt/susu asam.
Menurut penelitian,konsumsi pangan probiotik secara kontinyu berpotensi menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Pangan probiotik yang mengandung bakteri asam laktat mampu meningkatkan kinerja enzim yang memudahkan kecernaan di dalam usus,meningkatkan kualitas nutrisi,menurunkan kolesterol darah,mencegah kanker dan diare.
Penelitian Larkin dkk(2007) menyatakan bahwa diet pangan probiotik dapat menurunkan total kolesterol 5,5% dari semula. Demikian pula pernyataan Donkor dkk (2005) probiotik dalam kesehatan memiliki banyak fungsi,diantaranya antimikrobia,antimutagen,antikarsinogen (anti kanker) dan anti hipertensi. Konsumsi rutin pangan probiotik diyakini dapat menurunkan total kolesterol dalam darahg. Dengan mengonsumsi pangan probiotik 20ml/10kg berat badan dapat dengan signifikan menurunkan total kolesterol darah.
Beberapa tips untuk menurunkan kolesterol darah yang paling mudah adalah memperbanyak makan sayur dan buah,menghindari makanan yang berlemak (gorengan,fastfood). Dan tidak ada salahnya mencoba mengonsumsi pangan probiotik (yogurt/susu asam) setiap hari. Yogurt umumnya dapat dibuat dari susu hewani yang difermentasi,namun dapat pula dibuat dari susu kedelai.
Pembuatan yogurt dapat dilakukan sendiri di rumah,yaitu dengan cara memfermentasi susu hewani/susu nabati dengan biang yang berasal dari yogurt yang ada dipasaran. Fermentasi dapat dilakukan pada ruang hangat (suhu 40 derajat Celcius) selama 5 jam. Yogurt buatan sendiri lebih murah,dapat dinikmati dengan segera sesuai selera dan merupakan pangan probiotik yang sehat penurun kolesterol.
oleh: Dosen Teknologi Makanan Fermentasi Wakil Dekan Fakultas Agroindustri
Universitas Mercu Buana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar